LIFT
NET ( ARING ANGKAT)
Oleh : Mohamad Saefudin Zuhri
Pendahuluan
Jaring angkat adalah alat penangkapan ikan berbentuk lembaran jaring
persegi panjang atau bujur sangkar yang direntangkn atau dibentangkan dengan
menggunakn kerangka dari besi, batang kayu atau bambu (bingkai kantong jaring) sehingga
jaring angkat membentuk kantong.
Pemasanga jaring
angkat (lift net) dapat dilapisan tengah, dasar atau permukaan perairan.
JENIS – JENIS
LIFT NET
A.
BAGAN
Bagan
merupakan salah satu jaring angkat yang dioperasikan di perairan pantai pada
malam hari dengan menggunakan cahaya lampu sebagai faktor penarik ikan. Di
Indonesia, bagan ini diperkenalkan pada awal tahun 1950, yaitu oleh nelayan
makasar dan bugis di sulawesi selatan, dan sekarang telah banyak mengalami perubahan.
1. BAGAN
TANCAP
Deskripsi Bagan tancap
Bagan tancap merupakan susunan
bambu berbentuk persegi empat yang ditancapkan sehingga berdiri kokoh di atas
perairan, dimana pada tengah bangunan tersebut dipasang jaring. Alat ini
sifatnya inmobile, alat ini ditancapkan sampai ke
dasar perairan, yang berarti kedalaman laut yang menjadi tempat beroperasinya
sangat terbatas, yaitu pada perairan dangkal.
Pada dasarnya alat ini terdiri dari
babgunan bagan yang terbuat dari bambu dan jaring yang berbentuk persegi empat
yang diikatkan pada bingkai yang terbuat dari bambu. Di atas bangunan bagan di
bagian tengah terdapat bangunan rumah yang berfungsi sebagai tempat istirahat,
pelindung lampu dari hujan dan tempat untuk melihat ikan. Di atas bangunan ini
terdapat riller yang terbuat dari bambu yang berfungsi untuk menarik jaring.
Pada umumnya alat penangkap ikan ini
berukuran 9 X 9 m, sedangkan tinggi dari dasar perairan rata – rata 12 m. Untuk
menarik perhatian ikan, para nelayan menggunakan lampu petromaks yang jumlahnya
berfariasi dari 2 – 5 buah.
Teknik
operasi bagan tancap
1.
Pada saat nelayan tiba
di bagan maka yang pertama dilakukan adalah menurunkan jaring dan memasang
lampu yaitu pada bulan gelap.
2.
Setelah beberapa jam
kemudian (sekitar 4 jam) atau dianggap sudah banyak ikan yang terkumpul di
bawah bagan maka penarikan jaring mulai dilakukan.
3.
Penarikan jaring
dilakukan dengan memutar roller, sehingga jaring akan terangkat ke atas.
4.
Setelah jaring terangkat
maka pengambilan hasil tangkapanya dilakukan dengan menggunakan scoop net.
Demikian seterusnya,
Jika
operasi penangkapan ingin dilanjutkan kembali, maka jaring diturunkan ke
perairan seperti semula. Dalam satu malam operasi penangkapan bisa dilakukan
sampai 3 kali.
1. BAGAN
RAKIT
Bagan
ini lebih sederhana dan biasanya digunakan oleh nelayan khususnya di sungai
atau muara sungai. Bagan ini terbuat dari bambu, dimana operasinya berpindah –
pindah, dan proses operasi penangkapanya sama dengan bagan tancap.
2. BAGAN
PERAHU (BAGAN RAMBO)
Bagan
ini sering disebut sebagai bagan perahu listrik. Ukuranya bervariasi, tetapi di
Sulawesi Selatan umumnya menggunakan jaring dengan panjang total 45 m dan lebar
45 m, berbentuk bujur sangkar dengan ukuran mata jaring 0,5 cm dan bahanya
terbuat dari waring. Dalam pengoperasiannya bagan ini dilengkapi dengan perahu
motor yang berfungsi untuk menggandeng bagan rambo menuju daerah penangkapan. Selain
itu, bagan tersebut berfungsi sebagai pengangkut hasil tangkapan dari fishing
ground ke fishing base.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar