Rabu, 11 Juli 2012


LIFT NET ( ARING ANGKAT)
Oleh : Mohamad Saefudin Zuhri
Pendahuluan
Jaring angkat adalah alat penangkapan ikan berbentuk lembaran jaring persegi panjang atau bujur sangkar yang direntangkn atau dibentangkan dengan menggunakn kerangka dari besi, batang kayu atau bambu (bingkai kantong jaring) sehingga jaring angkat membentuk kantong. 
Pemasanga jaring angkat (lift net) dapat dilapisan tengah, dasar atau permukaan perairan.
JENIS – JENIS LIFT NET
      A.    BAGAN
Bagan merupakan salah satu jaring angkat yang dioperasikan di perairan pantai pada malam hari dengan menggunakan cahaya lampu sebagai faktor penarik ikan. Di Indonesia, bagan ini diperkenalkan pada awal tahun 1950, yaitu oleh nelayan makasar dan bugis di sulawesi selatan, dan sekarang telah banyak mengalami perubahan.
1.      BAGAN TANCAP
Deskripsi Bagan tancap
Bagan tancap merupakan susunan bambu berbentuk persegi empat yang ditancapkan sehingga berdiri kokoh di atas perairan, dimana pada tengah bangunan tersebut dipasang jaring. Alat ini sifatnya  inmobile, alat ini ditancapkan sampai ke dasar perairan, yang berarti kedalaman laut yang menjadi tempat beroperasinya sangat terbatas, yaitu pada perairan dangkal.
Pada dasarnya alat ini terdiri dari babgunan bagan yang terbuat dari bambu dan jaring yang berbentuk persegi empat yang diikatkan pada bingkai yang terbuat dari bambu. Di atas bangunan bagan di bagian tengah terdapat bangunan rumah yang berfungsi sebagai tempat istirahat, pelindung lampu dari hujan dan tempat untuk melihat ikan. Di atas bangunan ini terdapat riller yang terbuat dari bambu yang berfungsi untuk menarik jaring.
Pada umumnya alat penangkap ikan ini berukuran 9 X 9 m, sedangkan tinggi dari dasar perairan rata – rata 12 m. Untuk menarik perhatian ikan, para nelayan menggunakan lampu petromaks yang jumlahnya berfariasi dari 2 – 5 buah. 
Teknik operasi bagan tancap
1.      Pada saat nelayan tiba di bagan maka yang pertama dilakukan adalah menurunkan jaring dan memasang lampu yaitu pada bulan gelap.
2.      Setelah beberapa jam kemudian (sekitar 4 jam) atau dianggap sudah banyak ikan yang terkumpul di bawah bagan maka penarikan jaring mulai dilakukan.
3.      Penarikan jaring dilakukan dengan memutar roller, sehingga jaring akan terangkat ke atas.
4.      Setelah jaring terangkat maka pengambilan hasil tangkapanya dilakukan dengan menggunakan scoop net. Demikian seterusnya,
Jika operasi penangkapan ingin dilanjutkan kembali, maka jaring diturunkan ke perairan seperti semula. Dalam satu malam operasi penangkapan bisa dilakukan sampai 3 kali.
1.      BAGAN RAKIT
Bagan ini lebih sederhana dan biasanya digunakan oleh nelayan khususnya di sungai atau muara sungai. Bagan ini terbuat dari bambu, dimana operasinya berpindah – pindah, dan proses operasi penangkapanya sama dengan bagan tancap.
2.      BAGAN PERAHU (BAGAN RAMBO)
Bagan ini sering disebut sebagai bagan perahu listrik. Ukuranya bervariasi, tetapi di Sulawesi Selatan umumnya menggunakan jaring dengan panjang total 45 m dan lebar 45 m, berbentuk bujur sangkar dengan ukuran mata jaring 0,5 cm dan bahanya terbuat dari waring. Dalam pengoperasiannya bagan ini dilengkapi dengan perahu motor yang berfungsi untuk menggandeng bagan rambo menuju daerah penangkapan. Selain itu, bagan tersebut berfungsi sebagai pengangkut hasil tangkapan dari fishing ground ke fishing base.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar