BATERAI (AKI)
Oleh :
Mohamad Saefudin Zuhri
1.
Pendahuluan.
Dalam
kehidupan sehari – hari sering kita jumpai pada kendaraan bermotor untuk mulai
start biasanya menggunakan baterai (aki). Aki terdiri dari dua macam, yaitu aki
basah dan aki kering. Aki merupakan salah satu elemen penting di motor karena
menjadi sumber energi listrik. Khususnya pada motor yang menggunakan electric
starter, pastinya kamu akan kewalahan bila aki sedang bermasalah.
Pada umumnya
aki yang diperdagangkan di Indonesia memiliki masa pakai sekitar 2 tahun.
Sedangkan jenis aki kering dapat dipakai hingga 5 tahun. Jenis ini tidak
memerlukan perawatan, tetapi harganya berlipat ganda. Untuk aki biasa (aki
basah yang umum digunakan) memerlukan perawatan untuk medapatkan masa pakai
maksimal. Perawatan secara benar akan menjamin tak mudah terganggunya sistem kelistrikan.
Aki
adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik)
dalam bentuk energi kimia. Fungsi Aki adalah seebagai alat untuk menghimpun
tenaga listrik (dipakai pada mesin mobil dsb), penghasil dan penyimpan daya
listrik hasil reaksi kimia, dan peranti untuk mengubah tenaga listrik
menjadi tenaga kimia atau sebaliknya
2.
Kontruksi aki
Gambar 1.
Keterangan
gambar
1.
Rangka
2.
Kepala katup positif
3.
Penghubung sel
4.
Tutup ventilasi
5.
Penutup
6.
Plat – plat
7.
Plat negatif
8.
Plat positif
9.
Ruang sedimen
10. Plastik
pemisah
11. Sel – sel
Fungsi dari
tiap bagian, yaitu:
1.
Rangka, berfungsi rumah accu
2.
Kepala katup positif, berfungsi
sebagai terminal kutub positif
3.
Penghubung sel, berfungsi untuk
menghubungkan sel – sel
4.
Tutup ventilasi, berfungsi menutup
lubang sel,
5.
Penutup, Berfungsi untuk menutup
bagian atas accu.
6.
Plat – plat berfungsi sebagai bidang
pereaktor.
7.
Plat negatif, terbuat dari Pb berfungsi
sebagai bahan aktif aki
8.
Plat positif, terbuat dari PbO2,
berfungsi sebagai bahan aktif aki
9.
Ruang sedimen, berfungsi untuk
menampung kotoran
10.
Plastik pemisah, berfungsi untuk memisahkan
plat positif dan negatif.
Plat positif
(PbO 2) berwarna coklat, sedangkan plat negatif berwarna abu-abu. Plat positif
berjumlah kurang satu dari jumlah plat-plat negatif. Kapasitas tiap cm 2 plat
positif = 0,03 sampai dengan 0,05 AH (ampere jam). Tiap sel accu menghasilkan
tegangan 2 volt.
1.
Prinsip kerja aki basah
Pada aki
basah terjadi proses elektrokimia yang bersifat reversible (dapat berbalikan)
yaitu proses pengisian dan proses pengosongan. Setiap molekul cairan elektrolit
asam sulfat (H2SO2) akan terurai menjadi ion positif hidrogen (2H+) dan ion
negatif sulfat (SO4 ‾ ). Tiap ion negatif sulfat akan bereaksi dengan katoda (Pb)
menjadi timah sulfat (PbSO4) sambil melepaskan dua elektron. Dua ion
hidrogen (2H+) akan bereaksi dengan anoda (PbO 2) menjadi timah sulfat (PbSO4)
sambil mengambil dua elektron dan bersenyawa dengan atom oksigen membentuk H2O
(mokekul air). Pengambilan dan pelepasan elektron dalam proses kimia ini akan
menyebabkan timbulnya beda potensial antara katoda (kutub negatif) dan anoda
(kutub positif).
Proses kimia
di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
PbO2 + Pb + 2H2SO 4 ——————> PbSO 4 + PbSO 4 + 2H2O
(sebelum
pengosongan)
(setelah pengosongan)
Proses kimia
ini terjadi dalam proses pengosongan aki atau pada saat aki melayani beban.
Setelah proses pengosongan, kedua plat negatif dan plat positif menjadi timah
sulfat (PbSO4) dan cairan elektrolitnya menjadi cair (H2O), sehingga berat
jenisnya akan berkurang.
Setelah
mengalami pengosongan, agar dapat dipakai melayani beban maka aki harus diisi
lagi dengan dialiri arus listrik DC. Pada proses pengisian aki dapat dirumuskan
sebagai berikut :
PbSO 2 + PbSO 4 + 2H2O ——————> PbO 2 + Pb + 2H2SO4
Setelah
proses pengisian, berat jenis cairan elektrolit aki akan bertambah besar. Berat
jenis larutan asam sulfat (asam belerang) H2SO4 sebelum pengisian adalah 1,190
gr/cm³ pada temperatur 15 °C (59°F). Setelah diisi penuh berat jenis elektrolitnya (asam
sulfat) antara 1,205 – 1,215 gr/cm³.
Alat untuk
mengukur berat jenis suatu larutan disebut hidrometer. Cara menggunakan
hidrometer adalah dengan mencelupkan ujung pipa kacanya ke dalam larutan yang
akan diukur berat jenisnya, kemudian dengan menekan bola karet dan kemudian
melepaskannya, maka sejumlah larutan akan masuk ke dalam pipa kaca. Dengan
demikian pelampung akan melayang dalam cairan dan besarnya berat jenis larutan tersebut
sama dengan angka yang tepat terlihat pada permukaan larutan.
1.
Larutan
elektrolit aki
Larutan
elektrolit adalah larutan senyawa dalam air yang dapat menghantarkan arus
listrik dan menghasilkan ion-ion positif dan negatif. Larutan asam belerang
(H2SO4) adalah elektrolit yang digunakan pada aki. Larutan H2SO 4 di dalam air
dapat menghasilkan ion positif hidrogen (2H+) dan ion negatif sulfat (SO 4־ ).
Berat jenis
larutan H2SO4 yang dibutuhkan untuk pengisian ke dalam sel aki adalah 1,190
gr/cm³ pada temperatur 15°C (59°F). Berat jenis (BD) larutan H2SO4 dalam sel
aki kondisi terisi penuh adalah antara 1,205 sampai dengan 1,215 gr/cm³ pada
temperatur 15°C (59°F).
Untuk
membuat larutan asam belerang dengan berat jenis tertentu adalah dengan cara
memasukkan air destilator (air aki ) ke dalam bejana yang terbuat dari kaca
atau plastik dengan volume tertentu.
Selanjutnya campuran tersebut diaduk sampai larut dengan sempurna dengan
menggunakan pengaduk plastik atau kayu yang bersih. Sebagai perbandingan dapat
dilihat perbandingan antara asam belerang dan air akumulator untuk memperoleh
larutan asam belerang dengan berat jenis tertentu pada Tabel di bawah ini.
Tabel .
Perbandingan antara air murni dan larutan asam belerang dengan berat jenis
1,400 gr/cm³ untuk memperoleh 1 liter elektrolit.
1.
Pengisian Charging Baterai Aki
Waktu pengisian baterai aki/ sealed
lead acid adalah 12 sampai 16 jam. Dengan arus pengisian yang lebih tinggi dan
metode pengisian multi-stage, waktu pengisian dapat berkurang sampai dengan 10
jam atau kurang.
Pengisian multi-stage, terdiri dari
3 stage/ tahap: constant-current charge, topping charge dan float charge. Selama
constant-current charge, baterai diisi sampai 70 persen dalam waktu 5 jam;
sisanya 30 persen adalah pengisian pelan-pelan dalam topping charge. Topping
charge butuh sekitar 5 jam yang lain dan ini sangat penting untuk menjaga
baterai tetap baik. Jika pola pengisian baterai tidak lengkap sesuai dengan
kedua stage diatas, maka baterai akan kehilangan kemampuan untuk menerima full
charge dan kinerja baterai akan berkurang. Tahap ketiga adalah float charge,
kompensasi self-discharge setelah baterai terisi penuh.
Baterai aki, terdiri dari beberapa
sel. Baterai aki 12 Volt, terdiri dari 6 sel. Batas tegangan satu sel umumnya
mulai dari 2.30V sampai 2.45V. Jadi baterai aki 12 Volt, tegangan sebenarnya
adalah antara 13.8 V - 14.7 Volt. Kondisi baterai aki tergantung dari suhu.
Suhu tinggi menyebabkan baterai cepat rusak. Pada saat charging baterai pada
suhu ruangan melebihi 30 derajat celcius, tegangan yang direkomendasikan adalah
2.35V/sel. Pada saat charging, dan suhu ruangan tetap dibawah 30 derajat
Celcius, tegangan charger untuk masing-masing sel disarankan 2.40 sampai
2.45Volt.
wkwkwkwkwkkwk
BalasHapusMantap belajar jadi lebih gampang.
BalasHapusSoalnya gurunya cewek gampang gampang susah. Juga jarang praktek..
. Makasih