ALAT PENAGKAP IKAN CANTRANG
OLEH
:
MOHAMAD SAEFUDIN ZUHRI
Nrp. 4610218898
CANTRANG
A. PENDAHULUAN
1. Definisi
Alat Tangkap Cantrang
George et
al, (1953) dalam Subani dan Barus (1989). Alat tangkap cantrang dalam
pengertian umum digolongkan pada kelompok Danish Seine yang terdapat di Eropa
dan beberapa di Amerika. Dilihat dari bentuknya alat tangkap tersebut
menyerupai payang tetapi ukurannya lebih kecil.
Cantrang
merupakan alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan demersal yang
dilengkapi dua tali penarik yang cukup panjang yang dikaitkan pada ujung sayap
jaring. Bagian utama dari alat tangkap ini terdiri dari kantong, badan, sayap
atau kaki, mulut jaring, tali penarik (warp), pelampung dan pemberat.
2. Sejarah
Alat tangkap Cantrang
Danish seine
merupakan salah satu jenis alat tangkap dengan metode penangkapannya tanpa
menggunakan otterboards, jaring dapat ditarik menyusuri dasar laut
dengan menggunakan satu kapal. Pada saat penarikan kapal dapat ditambat (Anchor
Seining) atau tanpa ditambat (Fly Dragging). Pada anchor seining,
para awak kapal akan merasa lebih nyaman pada waktu bekerja di dek dibandingkan
Fly dragging. Kelebihan fly dragging adalah alat ini akan
memerlukan sedikit waktu untuk pindah ke fishing ground lain dibandingkan Anchor
seining (Dickson, 1959).
Setelah
perang dunia pertama, anchor seining dipakai nelayan Inggris yang
sebelumnya menggunakan alat tangkap Trawl. Dari tahun 1930 para nelayan
Skotlandia dengan kapal yang berkekuatan lebih besar dan lebih berpengalaman
menyingkat waktu dan masalah pada anchor seining pada setiap penarikan
alat dengan mengembangkan modifikasi operasi dengan istilah Fly Dragging
atau Scotish Seining. Pada Fly Dragging kapal tetap berjalan
selagi penarikan jaring dilakukan.
Dilihat dari
bentuknya alat tangkap cantrang menterupai payang tetapi ukurannya lebih kecil.
Dilihat dari fungsi dan hasil tangkapannya cantrang menyerupai trawl, yaitu
untuk menangkap sumberdaya perikanan demersal terutama ikan dan udang.
Dibanding trawl, cantrang mempunyai bentuk yang lebih sederhana dan pada waktu
penankapannya hanya menggunakan perahu motor ukuran kecil. Ditinjau dari
keaktifan alat yang hampir sama dengan trawl maka cantrang adalah alat tangkap
yang lebih memungkinkan untuk menggantikan trawl sebagai sarana untuk
memanfaatkan sumberdaya perikanan demersal. Di Indonesia cantrang banyak
digunakan oleh nelayan pantai utara Jawa Timur dan Jawa Tengah terutama bagian
utara (Subani dan Barus, 1989)
3.
Prospektif Alat Tangkap Cantrang
Setelah
dikeluarkannya KEPRES tentang pelarangan penggunaan alat tangkap Trawl di
Indonesia tahun 1980, maka cantrang banyak dipilih nelayan untuk menangkap ikan
demersal, karena dilihat dari fungsi dan hasil tangkapannya cantrang ini hampir
memiliki kesamaan dengan jaring trawl.
B. KONSTRUKSI
ALAT TANGKAP CANTRANG
1.
Konstruksi Umum
Dari segi
bentuk (konstruksi) cantrang ini terdiri dari bagian-bagian :
a) Kantong (Cod
End)
Kantong
merupakan bagaian dari jaring yang merupakan tempat terkumpulnya hasil
tangkapan. Pada ujung kantong diikat dengan tali untuk menjaga agar hasil
tangkapan tidak mudah lolos (terlepas).
b) Badan (Body)
Merupakan
bagian terbesar dari jaring, terletak antara sayap dan kantong. Bagian ini
berfungsi untuk menghubungkan bagian sayap dan kantong untuk menampung jenis
ikan-ikan dasar dan udang sebelum masuk ke dalam kantong. Badan tediri atas
bagian-bagian kecil yang ukuran mata jaringnya berbeda-beda.
c) Sayap (Wing).
Sayap atau
kaki adalah bagian jaring yang merupakan sambungan atau perpanjangan badan
sampai tali salambar. Fungsi sayap adalah untuk menghadang dan mengarahkan ikan
supaya masuk ke dalam kantong.
d) Mulut (Mouth)
Alat
cantrang memiliki bibir atas dan bibir bawah yang berkedudukan sama. Pada mulut
jaring terdapat:
1) Pelampung
(float): tujuan umum penggunan pelampung adalah untuk memberikan daya
apung pada alat tangkap cantrang yang dipasang pada bagian tali ris atas (bibir
atas jaring) sehingga mulut jaring dapat terbuka.
2) Pemberat (Sinker):
dipasang pada tali ris bagian bawah dengan tujuan agar bagian-bagian yang
dipasangi pemberat ini cepat tenggelam dan tetap berada pada posisinya (dasar
perairan) walaupun mendapat pengaruh dari arus.
3) Tali Ris
Atas (Head Rope) : berfungsi sebagai tempat mengikatkan bagian sayap
jaring, badan jaring (bagian bibir atas) dan pelampung.
4) Tali Ris
Bawah (Ground Rope) : berfungsi sebagai tempat mengikatkan bagian sayap
jaring, bagian badan jaring (bagian bibir bawah) jaring dan pemberat.
e) Tali
Penarik (Warp)
Berfungsi
untuk menarik jaring selama di operasikan.
f)
Karakteristik
Menurut
George et al, (1953) dalam Subani dan Barus (1989). Dilihat dari bentuknya alat
tangkap cantrang menyerupai payang tetapi ukurannya lebih kecil. Dilihat dari
fungsi dan hasil tangkapan cantrang menyerupai trawl yaitu untuk menangkap
sumberdaya perikanan demersal terutama ikan dan udang, tetapi bentuknya lebih
sederhana dan pada waktu penangkapannya hanya menggunakan perahu layar atau
kapal motor kecil sampai sedang. Kemudian bagian bibir atas dan bibir bawah
pada Cantrang berukuran sama panjang atau kurang lebih demikian. Panjang
jarring mulai dari ujung belakang kantong sampai pada ujung kaki sekitar 8-12
m.
Bahan Dan
Spesifikasinya
- Kantong
Bahan
terbuat dari polyethylene. Ukuran mata jaring pada bagian kantong 1
inchi.
b. Badan
Terbuat dari
polyethylene dan ukuran mata jaring minimum 1,5 inchi.
c. Sayap
Sayap
terbuat dari polyethylene dengan ukuran mata jaring sebesar 5 inchi.
d. Pemberat
Bahan
pemberat terbuat dari timah atau bahan lain.
e. Tali ris
atas
Terbuat dari
tali dengan bahan polyethylene.
f. Tali ris
bawah
Terbuat dari
tali dengan bahan polyethylene.
g. Tali penarik
Terbuat dari
tali dengan bahan polyethylene dengan diameter 1 inchi.
A. HASIL TANGKAPAN
Hasil
tangkapan dengan jaring Cantrang pada dasarnya yang tertangkap adalah jenis
ikan dasar (demersal) dan udang seperti ikan petek, biji nangka, gulamah,
kerapu, sebelah, pari, cucut, gurita, bloso dan macam-macam udang (Subani dan
Barus, 1989).
B. DAERAH
PENANGKAPAN
langkah awal
dalam pengperasian alat tangkap ini adalah mencari daerah penangkapan (Fishing
Ground). Menurut Damanhuri (1980), suatau perairan dikatakan sebagai daerah
penangkapan ikan yang baik apabila memenuhi persyaratan dibawah ini:
1. Di daerah
tersebut terdapat ikan yang melimpah sepanjang tahun.
2. Alat
tangkap dapat dioperasikan denagn mudah dan sempurna.
3. Lokasi
tidak jauh dari pelabuhan sehingga mudah dijangkau oleh perahu.
4. Keadaan
daerahnya aman, tidak biasa dilalui angin kencang dan bukan daerah badai yang
membahayakan.
Penentuan
daerah penangkapan dengan alat tangkap Cantrang hampir sama dengan Bottom
Trawl. Menurut Ayodhyoa (1975), syarat-syarat Fishing Ground bagi bottom
trawl antara lain adalah sebagai berikut:
Ø Karena jaring ditarik pada dasar
laut, maka perlu jika dasar laut tersebut terdiri dari pasir ataupun Lumpur,
tidak berbatu karang, tidak terdapat benda-benda yang mungkin akan menyangkut
ketika jaring ditarik, misalnya kapal yang tengelam, bekas-bekas tiang dan
sebagainya.
Ø Dasar perairan mendatar, tidak
terdapat perbedaan depth yang sangat menyolok.
Ø Perairan mempunyai daya
produktivitas yang besar serta resources yang melimpah.
C. ALAT BANTU
PENANGKAPAN
Alat bantu
penangkapan cantrang adalah GARDEN. (Mohammad et al. 1997) dengan alat
bantu garden untuk menarik warp memungkinkan penarikan jaring lebih cepat.
Penggunaan garden tersebut dimaksudkan agar pekerjaan anak buah kapal (ABK)
lebih ringan, disamping lebih banyak ikan yang terjaring sebagai hasil
tangkapan dapat lebih ditingkatkan.
Gardanisasi
alat tangkap cantrang telah membuka peluang baru bagi perkembangan penangkapan
ikan, yaitu dengan pemakaian mesin kapal dan ukuran jaring yang lebih besar
untuk di operasikan di perairan yang lebih luas dan lebih dalam.
D. TEKNIK
OPERASI (SETTING dan HOULING)
1. Persiapan
Operasi
penangkapan dilakukan pagi hari setelah keadaan terang. Setelah ditentukan
fishing ground nelayan mulai mempersiapkan operasi penangkapan dengan meneliti
bagian-bagian alat tangkap, mengikat tali selambar dengan sayap jaring.
2. Setting
Sebelum
dilakukan penebaran jaring terlebih dahulu diperhatikan terlebih dahulu arah
mata angin dan arus. Kedua faktor ini perlu diperhatikan karena arah angin akan
mempengaruhi pergerakan kapal, sedang arus akan mempengaruhi pergerakan ikan
dan alat tangkap. Ikan biasanya akan bergerak melawan arah arus sehingga mulut
jaring harus menentang pergerakan dari ikan.
Untuk
mendapatkan luas area sebesar mungkin maka dalam melakukan penebaran jaring
dengan membentuk lingkaran dan jaring ditebar dari lambung kapal, dimulai
dengan penurunan pelampung tanda yang berfungsi untuk memudahkan pengambilan
tali selambar pada saat akan dilakukan hauling. Setelah pelampung tanda
diturunkan kemudian tali salambar kanan diturunkan → sayap sebelah kanan →
badan sebelah kanan → kantong → badan sebelah kiri → sayap sebelah kiri → salah
satu ujung tali salambar kiri yang tidak terikat dengan sayap dililitkan pada
gardan sebelah kiri. Pada saat melakukan setting kapal bergerak melingkar
menuju pelampung tanda.
3. Hauling
Setelah
proses setting selesai, terlebih dahulu jarring dibiarkan selam ± 10 menit
untuk memberi kesempatan tali salambar mencapai dasar perairan. Kapal pada saat
hauling tetap berjalan dengan kecepatan lambat. Hal ini dilakukan agar pada
saat penarikan jaring, kapal tidak bergerak mundur karena berat jaring.
Penarikan alat tangkap dibantu dengan alat gardan sehingga akan lebih menghemat
tenaga, selain itu keseimbangan antara badan kapal sebelah kanan dan kiri kapal
lebih terjamin karena kecepatan penarikan tali salambar sama dan pada waktu
yang bersamaan. Dengan adanya penarikan ini maka kedua tali penarik dan sayap
akan bergerak saling mendekat dan mengejutkan ikan serta menggiringnya masuk
kedalam kantong jaring.
Setelah
diperkirakan tali salambar telah mencapai dasar perairan maka secepat mungkin
dilakukan hauling. Pertama-tama pelampung tanda dinaikkan ke atas kapal → tali
salambar sebelah kanan yang telah ditarik ujungnya dililitkan pada gardan
sebelah kanan → mesin gardan mulai dinyalakan bersamaan dengan mesin pendorong
utama hingga kapal bergerak berlahan-lahan → jaring mulai ditarik → tali
salambar digulung dengan baik saat setelah naik keatas kapal → sayap jaring
naik keatas kapal → mesin gardan dimatikan → bagian jaring sebelah kiri
dipindahkan kesebelah kanan kapal → jaring ditarik keatas kapal → badan jaring
→ kantong yang berisi hasil tangkapan dinaikkan keatas kapal. Dengan
dinaikkannya hasil tangkapan maka proses hauling selesai dilakukan dan jaring kembali
ditata seperti keadaan semula, sehingga pada saat melakukan setting selanjutnya
tidak mengalami kesulitan.
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENANGKAPAN
1. Kecepatan
dalam menarik jaring pada waktu operasi penangkapan.
2. Arus
Arus akan
mempengaruhi pergerakan ikan dan alat tangkap. Ikan biasanya akan bergerak
melawan arah arus sehingga mulut jaring harus menentang pergerakan dari ikan.
3. Arah
angin
Arah angin
akan mempengaruhi pergerakan kapal pada saat operasi penangkapan dilakukan.
Gambar Cantrang
SUMBER
BACAAN / DAFTAR PUSTAKA
Ayodyoa,
1972. Kapal Perikanan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Ayodyoa,
1975. Fishing Methods. Proyek Peningkatan / Pengembangan Perguruan
Tinggi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Damanhuri,
1980. Diktat Fishing Ground Bagian Tehnik Penagkapan Ikan. Fakultas
Periakanan. Universitas Brawijaya. Malang. 56, 57 hal.
Dickson,
1959. The Use Of Danish Seine, Modern Fishing Gear Of The World. Japan
International Cooperation Agency. Tokyo
Martosubroto,
1987. Penyebaran Beberapa Sumber Perikanan Di Indonesia. Direktorat Bina
Sumberdaya Hayati. Direktorat Jendral Perikanan. Departemen Pertanian. Jakarta.
Muhammad, S,
Sumartoyo, M. Mahmudi, Sukandar dan agus Cahyono, 1997. Studi Pengembangan
Paket Teknologi Alat Tangkap Jaring Dogol (Danish Seine) Dalam Rangka
Pemanfaatan Sumberdaya Ikan-Ikan Demersal Di Perairan Lepas Pantai Utara Jawa
Timur. Fakultas Perikanan. Universitas Brawijaya. Malang.
Subani, W
dan H.R. Barus, 1989. Alat Penangkapan Ikan Dan Udang Laut Di Indonesia. Balai
Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.
Casino Slot Machines - Mapyro
BalasHapusExplore the world of 전주 출장안마 casino 당진 출장안마 slots 태백 출장샵 and win. Try your luck at the world's top slots and table games! 광양 출장마사지 Free 영천 출장샵 Slots No Download needed & 100% Free!